Review Helm AGV K3-SV Elements
AGV K3-SV Elements adalah helm replika saat Rossi di Ducati pada MotoGP tahun 2011. Tidak seperti tipe helm AGV Corsa dan Pista yang harganya hingga puluhan juta rupiah, AGV K3-SV dijual dengan harga ekonomis yang sampai di Indonesia seharga +- Rp 3 jutaan.
Review ini didasarkan pada pengalaman pemakaian untuk kondisi cuaca hujan dan panas, siang dan malam hari. Durasi pemakaian dalam kurun waktu +- 3 bulan untuk jarak tempuh lebih dari 1000 km.
Desain AGV K3-SV aerodinamis sehingga mampu mengurangi hambatan ketika memecah udara yang berguna agar tetap stabil pada kecepatan tinggi. Adanya Chin Curtain yang menutup ruang antara dagu dengan cangkang helm, busa yang menutup bagian antara bagian leher dan cangkang helm juga membantu mengurangi debu, kerikil serta mengurangi suara masuk yang juga bermanfaat membuat tetap senyap pada kecepatan tinggi. Ilustrasinya helm ini ketika dipakai pada kecepatan 100km/jam suara angin seperti memakai helm harga jauh lebih murah pada kecepatan 50km/jam.
Ventilasi.
Aliran udara helm ini melalui tiga ventilasi bagian atas yang bisa dibuka-tutup. Di samping itu ada dua ventilasi di belakang serta di bagian depan ada bagian ventilasi dagu yang dapat digeser naik sedikit mangganjal visor untuk menambah udara masuk. Ventilasi yang bagus membuat helm ini nyaman dipakai saat hujan maupun saat terik matahari yang panas. Anti-fog berfungsi dengan sempurna saat hujan atau udara dingin, sehingga tidak mengganggu pandangan. Sedangkan di kala panas terik matahari, kepala tetap dingin karena pengaturan aliran udara yang baik.
Bagian depan lensa helm (visor)
Visor ada anti-fog/pinlock, anti gores, dan 100% UV protection. Merk dagang Pinlockmerupakan lapisan plastik anti-fog (anti embun/kabut) yang dipasang di bagian dalam visor helm. Penggunaan pinlock akan membuat pemandangan menjadi lebih jelas dan lebih nyaman di mata selain fungsi utama menghalau embun. Fasilitas AGV Extra Quick Release System (XQRS) yang berfungsi mengilangkan debu pada visor. Dengan adanya pinlock dan visor bagian (sun visor) dalam untuk mengurangi silau, maka helm ini menjadi tiga lapis (triple visor).
Tali pengikat
Jenis tali pengikat menggunakan jenis Double D ring (DD Ring), jenis ini dengan dua metal berbentuk ‘D’ sebagai tempat pengikat. Jenis DD Ring dengan simpul mati yang mengikat kuat, menjadi standar helm balap motor. Double D Ring jenis yang paling aman namun dengan pemakaian paling sulit dibanding jenis Quick Release Buckle dengan ciri khas bunyi “klik” saat dipasang sempurna, maupun jenis Microlock dengan ujung bergerigi yang bunyi “krek” saat dipasang sempurna yang biasanya cantolan tersebut berbahan plastik yang rentan pecah.
DD Ring cara kerja tali pengikat mirip penguncian tali untuk panjat tebing. Jenis tali pengikat ini dengan Logo E3 standard atas helm yang beredar di Eropa artinya bahwa helm tersebut disetujui kualitasnya oleh negara Italia sehingga konsumen akan merasa aman memakai helm tersebut. Helm ini juga sudah berlogo SNI timbul sehingga tidak akan melanggar peraturan lalu lintas ketika dipakai di jalan raya.
Bagian bawah helm terdapat tulisan Drudi Performance artinya desain grafis oleh Aldo Drudi. Dia adalah desainer helm populer yang merancang grafis helm pebalap MotoGP. Contohnya helm Valentino Rossi. Desainer asal Italia ini lebih dari 30-an tahun bermain desain grafis pebalap-pebalap ternama dari berbagai negara yang mendesain helm Graziano Rossi (ayah Valentino Rossi). Aldo Drudi mendesain grafis helm menyesuaikan dengan karakter yang ia lukis di helm yang ia buat mencerminkan jati diri masing-masing pebalap.
Secara umum kualitas helm AGV seberat 1.575 gram yang akan diperoleh pembeli atas nilai uang yang dibelanjakan, harga sebanding kualitas atau memuaskan. Cocok untuk touring tetapi untuk perjalanan dekat terasa repot pemasangan tali helm-nya. Rasanya ringan di kepala, jika tidak melihat speedo meter suara yang senyap mungkin saja akan melebihi batas kecepatan tanpa disadari.
Fungsi helm adalah untuk melindungi kepala ketika jatuh/kecelakaan karena di kepala terdapat otak yang perlu dilindungi berfungsi untuk memikir dan sekaligus menandakan sebagai manusia. Meskipun helm-nya aman dan nyaman, tetapi cara berkendara ngawur, tidak punya etika, melanggar aturan lalu lintas, tidak peduli dengan keselamatan diri sendiri maupun keselamatan orang lain, mungkin pengendara masih dapat terluka juga. Apalagi cara berkendara di jalan raya yang ngawur dan tidak memakai helm, haruslah kita fahami bahwa orang tersebut tidak punya organ otak yang perlu dilindungi. Begitulah reviews kami. Semoga bermanfaat.
makasih bang infonya....
BalasHapus